SYAIR TUAN TUBUH KECIL
Sunday, December 20, 2015
Badai kencang dan hujan besar
menyibak tubuh kecilku
Aku yang mencoba bertahan dalam
kerapuhan
Diderakan mata angin merah menerpa
ranting keringku
Saat itu aku terbelenggu
Fatamorgana telah menyayat batinku
Aku dan tubuh kecilku hanya bisa
memandang tajam
Mencari sebongkah titik terang untuk
melepas lelah
Tanpa ada kata henti
Karena aku dan tubuh kecilku sedang
mencari
Mencari selaksa purnama
Yang cahayanya menyinari celah-celah
rumah tua
Dan aku beristirahat disenteran
sinarnya
Tanpa ada yang tau
Tubuh kecil dan kesepian adalah
kerinduan
Wahai Alam,,,
Engkau selalu jadi saksinya
Engkau senantiasa menemaninya
Engkau yang selalu melukiskan
historinya
Dan engkau pula yang akan
memberitahu mereka
Mereka adalah lantunan cerita yang
kau kisahkan
Wahai alam,,,
Aku sedang ingin diam
Jangan kau paksakan kehendaknya
Biarkan aku berhikayat dengan bahasa
bisuku
Alam,,,
Sesungguhnya tak ada waktu yang
perlu engkau risaukan
Jangan dengan jarak seolah engkau
mengkhawatirkan
Alam,,,
Ketahuilah
Antara kau dan aku
Tak ada bahasa yang ingin ku dengar
Sampah-sampah nostalgia itu cerita
lama
Buang saja kisah cinta yang ingin ku
kenang
Kuburkan ia seperti badai merah
kemarin malam
.
.
Syair Tuan Tubuh Kecil |