-->

Entri yang Diunggulkan

Untukmu Sahabat Yang Namanya Tak Kusebut

Error dan Mistake dalam Pembelajaran Bahasa Asing

Fauzi Ramli | Pada proses belajar mengajar adalah sangat wajar jika seorang siswa/murid melakukan kesalahan. Justru jadi pertanyaan bagi pendidik tatkala peserta didik tidak melakukan kesalahan.

Oleh karena itu seorang pengajar tidak bisa mengharapkan siswa belajar sesuatu dengan pemahaman yang sempurna untuk pertama kalinya. Kesalahan siswa adalah bagian dari proses belajar yang semestinya disikapi dengan bijaksana.

Justru dengan adanya kesalahan tersebut, kita mendapat feedback yang memungkinkan kita mengetahui dalam hal apa peserta didik masih mengalami kesulitan didalam memahami materi yang diajarkan. Dalam proses pembelajaran khususnya bahasa asing, ada dua istilah untuk membedakan kesalahan yang dilakukan siswa yaitu ‘mistake’ dan ‘error’ (Brown, 2000).

Error dan Mistake dalam Pembelajaran Bahasa Asing
Error dan Mistake dalam Pembelajaran Bahasa Asing

Baca Juga

Mistake’ mengacu kepada kesalahan siswa yang didasarkan pada dugaan yang salah atau kegagalan untuk menggunakan sistem tertentu yang sudah dikenal. Ini berarti siswa sebenarnya sudah mengenali, mengetahui dan memahami pola tertentu dalam menggunakan bahasa yang akan digunakan. Akan tetapi karena faktor ‘slip of the tounge’(kesalahan pengucapan), tata bahasa yang tidak teratur, kesalahan dalam mengingat, atau bahkan faktor-faktor fisik seperti kelelahan dan emosi yang tak terkendali.

Sedangkan ‘Eror’ mengacu kepada kesalahan siswa dalam hal pemahaman. Jadi, kesalahan yang tampak disini adalah bukan karena pelajar mengalami faktor-faktor teknis seperti ‘slip of the tongue’ tetapi kesalahan yang nampak disini adalah kesalahan yang menggambarkan bahwa siswa belum mengenali, mengetahui, dan memahami pola bahasa yang digunakan.

Penting untuk mengetahui perbedaan antara mistake dan eror karena kesalahan yang dilakukan didasarkan pada dua kondisi yang berbeda. Mistake terjadi karena ‘eror in performance’ dan Eror terjadi karena ‘eror in competence’.

Adapun untuk membedakanya cara yang dilakukan adalah dengan mengecek kembali kesalahan tersebut kepada siswa yang bersangkutan. Jika dia mampu mengenali dan mengoreksi kesalahan yang dibuat, ini menunjukkan bahwa kesalahan yang dibuat adalah ‘eror in performance’ yang berarti kesalahannya adalah mistake.

Sedangkan apabila siswa tidak bisa mengenali dan mengoreksi kesalahan yang dibuat berarti kesalahannya adalah sebuah ‘eror in competence’ yang berarti eror. Akan tetapi, hal lain yang perlu diperhatikan adalah kontinuitas atau kekonsistenan kesalahan siswa yang tampak dalam setiap produksi bahasanya. Setelah dicek kontinuitasnya, maka baru dilakukan kroscek kepada siswa atas kesalahanya tersebut.

Pembahasan mengenai cara mengatasi atau ‘memanfaatkan’ kesalahan siswa dalam proses belajar akan dibahas pada tulisan selanjutnya.

Demikian artikel Error dan Mistake dalam Pembelajaran Bahasa AsingSemoga bermanfaat.

Kurnia Nur Ainy, 31/01/11.
Brown, H.D. (2000). Principles of Language Learning and Teaching. New York: Pearson Education.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel